DOUVEN CUP GET THE PARADESSpread The Last Energy on Stage!
Inilah saat kamu untuk menghabiskan energi yang tersisa sebelum mengistirahatkan baterai dalam tubuhmu. Hall A Basket Senayan menjadi saksi penampilan terakhir para bintang local independent scene. Oh, no, it's not their latest goodbye! Tapi, tentunya ada semacam "cuti" aksi panggung selama bulan puasa. Jalanan Jakarta yang kian macet akibat pembangunan Busway tak menghalangi anak-anak muda ibukota untuk menghadiri pesta terakhir mereka.
Acara ini merupakan closing ceremony dari pekan olahraga dan seni SMU 77 dengan tajuk Douven Cup Get The Parades, Get The Passion Relationship and Education by Sport : From Energy to Chemistry. Opening ceremony diramaikan oleh Tetabuhan Lorong IKJ dan Dance SMU 77. Rangkaian pertandingan basket, voli, futsal, cheers, dance, dan special games Blind Date bermula sejak Selasa pagi (19/9).
Jumat malam (22/9) memang terasa ganjil sebagai pilihan hari. Tapi, apa daya kita harus solat Tarawih di malam Minggu hehe...
Cheers SMU 77 membuka keriaan malam itu sebelum deretan bintang tamu beraksi. White Shoes and The Couples Company maju pertama dengan "Brother John". Sayang, penonton tampak belum memadati arena. Band yang akan meramaikan festival musik di Bangkok, Thailand ini mengajak penonton bertepuk tangan bersama saat "Windu&Defrina".
Rocket Rockers pun tak sia-sia datang jauh-jauh menembus Tol Cipularang dari Bandung. Energi penonton memuncak ketika lagu "Enough" dari Pure Saturday diaransemen dengan gaya mereka yang rawk! Penonton pun menumpahkan energi untuk meloncat, moshing dan diving. Bahkan, cukup banyak yang berhasil menembus barrier venue yang dikawal petugas Kepolisian.
Entah mengapa penonton sepertinya mulai kehabisan energi dan tersebar memperlihatkan kekosongan ruangan itu. Acara ini cukup sepi mengingat deretan bintang tamu yang cukup ternama menghiasinya. Padahal harga tiket relatif murah dari pensi lainnya yakni Rp 15.000.
Apa anak muda ibukota memilih datang ke acara lain yang berlangsung di waktu yang sama? Kata teman saya yang manggung di kedua tempat tersebut, acara di tempat lain itu lebih sesak oleh penonton. Hmm...
Hei, The Adams mengajak kita "Berwisata"! Serentak energi penonton kembali menyala. Band yang kini lebih mengolah harmonisasi vokalnya ini, musikalitasnya semakin matang saja. Tak lupa mereka menyapa dengan "Halo Beni" yang membuat penonton bersenandung bersama.
Goodnight Electric is everywhere, folks! Malam itu menjadi pelabuhan disko terakhir band yang sedang menyiapkan album keduanya selama bulan puasa ini. Mereka menyengat habis energi penonton yang tersisa.
Jarang sekali ada acara tepat waktu. Tapi, acara kali ini sangat tepat waktu. Selesai tepat pukul 22.00! Baru saja saya mau memberi pujian, tiba-tiba muncul banyak keluhan dari artis di backstage. LO yang senantiasa menghilang cukup membuat pusing kru artis. And the worst case scenario, they're not paid yet! Walah, sepertinya mereka disuruh latihan kesabaran sebelum puasa hehe...
(Aline)